Manusia Istimewa

Adalah manusia istimewa yang telah sampai kepada kebenaran sejati; pandangan hatinya menjadi bening begitu ia berhadapan dengan Tuhan. Luluh lebur segala tabir dunia. Pandangannya larut dalam kebesaran Tuhan-nya. Baginya yang ada hanyalah Allah.

Semua geraknya menjadi sembah, salat jiwanya tegak sepanjang waktu bahkan ketika raganya dalam keadaan tak suci. Mata hatinya tak putus memandang Allah. Kenyataan yang ada baginya adalah kesatuan wujud baik ketika dalam salat maupun di luarnya. Hasrat manusiawi’lah terselaraskan dengan kehendak Ilahi

(Ahmad Tohari, Bekisar Merah, halaman 56)