Ayo, Bagi Muatannya Dan Isi Truknya!

ayo bagi muatannya dan isi truknyaFreckles mempunyai pekerjaan yang sulit untuk menentukan berapa banyak truk yang dibutuhkan untuk mengangkut muatan dari kapal-kapal yang merapat di pelabuhan. Muatan itu harus mengisi truk dengan sama rata dan tidak boleh ada satu muatan pun yang tertinggal. Untuk 8 boks muatan, Frekles berfikir lebih baik menggunakan satu truk, dua truk, tiga truk, empat truk, lima truk, enam truk, tujuh truk atau 8 truk? Wah, mucul lagi 12 karung di pelabuhan… harus berapa truk yang dipanggil agar memuat bagian sama rata? Bagaimana dengan 8 boks dan 12 karung? Ini lebih sulit daripada membagi boks saja dan karung saja. Eh tapii… ada beberapa jumlah truk yang dapat membagi 8 boks dan 1 karung sama rata! Hebat sekali Frackles dengan konsep factor dapat membagi muatan sama rata.

Sukaaa banget dengan ilustrasi truknya karena dibuat hidup dengan berbagai ekspresi, sayang saya kurang suka sama penggambaran tokoh Freckles 😀

???????????????????????????????

Judul : Ayo, Bagi Muatannya Dan Isi Truknya!(Seri Genius Matematika, #7, Faktor)
Penulis : Yong-Lam Kim
Ilustrator : Jae-Yong Gwak
Penterjemah :
ISBN : 9789792261141
Halaman : 31
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Oktober 2010

Kokiwa dan Sapi-Sapinya

Kokiwa dan sapi-sapinyaKokiwa tidak dapat berhitung, ketika membagikan jagung untuk anak-anak, Kokiwa kebingungan harus menyediakan berapa jagung lagi agar tidak kurang, Kokiwa juga tidak tahu jumlah sapi-sapinya atau ayam-ayamnya. Untungnyaaa… ada anak-anak yang mengajari Kokiwa tentang bilangan; satu, dua, tiga, empat, lima. Sekarang Kokiwa bisa menghitung dengan bilangan! Tapi kokiwa kesulitan menghitung sapinya yang lebih dari 5. Maka Kokiwa belajar lagi bilangan yang lebih besar; enam, tujuh, delapan, sembilan. Oh, sapi Kokiwa dimangsa singa hingga tak bersisa. Anak-anak mengajari Kokiwa jika tidak ada lagi, artinya O. Kokiwa belajar bilangan O yang artinya habis, tidak ada apa-apa lagi. Kokiwa harus belajar bilangan yang lebih besar lagi, karena sapinya beranak 😀

Wah, bagaimana bisa sapi-sapinya Kowiwa beranak, sementara sebelumnya habis dimangsa singa hingga tak bersisa? -___-‘ mungkin Kowiwa membeli sapi baru yang tidak diceritakan di buku ini. Heu…

belajar konsep bilanganGa terlalu suka sama ilustrasi Kowiwanya, meskipun sukaaa sama ilustrasi ayamnya, hehe 😀

Judul : kokiwa dan Sapi-Sapinya(Seri Genius Matematika, #5, Nilai tempat dalam bilangan)
Penulis : Sun-Young Lee
Ilustrator :
Penterjemah :
ISBN : 9789792261158
Halaman : 31
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Oktober 2010

Baba Gorila Menjual Apel

Baba Gorila Menjual ApelBaba Gorila bekerja di toko apel Pak Beruang, karena Baba Gorila belum bisa pengurangan, tokoh aku membantu Baba Gorila. Dari sejumlah apel sisa kemarin,kemudian ada apel yang dimakan tikus, kemudian apel-apel yang dibeli Nona Tikus, Nona Piggy, Pak Kerbau, apel yang dimakan Baba dan aku, apel yang dibeli tikus-tikus mondok, apel pesanan yang dibawa oleh Pak Gajah, banyak apel yang dibutuhkan oleh Pak Mayor Harimau, berpuluh apel yang dibutuhkan nenek cerewet. Wah, sungguh Baba Gorila dan aku sibuk melayani pembeli, menghitung apel sementara Pak Beruang mencatatnya.

Tampaknya ceritanya ini cukup sulit di awalnya, karena memulai pengurangan dari konsep puluhan, tapi seiring dengan jalannya cerita, anak-anak diajak untuk memahami konsep pengurangan, dengan cerita ini membantu anak-anak melakukan pengurangan dengan mengasosiasikan dengan kotak untuk ratusan, kantung untuk puluhan dan satuan. Dari cerita buku ini, bisa menjadi inspirasi untuk mempraktekkan belajar pengurangan, meski tidak melulu dengan jualan. Misal dengan benda-benda yang disukai anak-anak dikurangi dengan memberikannya kepada orang-orang yang dia sayangi (sekalian belajar berbagi juga…).

Sukaaaa sama ilustrasi di buku ini ^^

Belajar pengurangan

Judul : Baba Gorila Menjual Apel(Seri Genius Matematika, #4, Pengurangan)
Penulis : Woo-Joo Hong
Ilustrator : Jin-Jo Chae
Penterjemah :
ISBN : 9789792256147
Halaman : 31
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Oktober 2010